a.
Latar Belakang
Menuntut
ilmu merupakan hal yang sangat penting dalam hidup. Terlebih untuk generasi
muda jaman sekarang yang sudah mulai terbuka pikirannya dan menganggap bahwa
pendidikan merupakan hal yang penting. Banyak generasi muda yang tidak segan
untuk keluar dari rumah dan belajar di
tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Seseorang yang memutuskan untuk
belajar di jenjang pendidikan tinggi di luar daerah asalnya dengan jangka waktu
tertentu disebut mahasiswa perantuan. Banyak generasi muda yang rela merantau
untuk menuntut ilmu, demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kemudian
hari.
Salah
satu perguruan tinggi yang menjadi incaran mahasiswa rantau adalah Universitas Sebelas Maret. Universitas Sebelas Maret (http://uns.ac.id) merupakan salah satu perguruan tinggi
favorit di pulau jawa yang berlokasi di Kota Surakarta. Kota Surakarta sendiri
merupakan kota yang masih kental akan budayanya. Maka dari itu, hal tersebut
akan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa perantuan. Menurut beberapa penelitian,
tantangan terbesar mahasiswa perantauan adalah ketika mengalami stress yang diakibatkan
oleh tidak familiarnya dengan gaya dan norma sosial yang baru, perubahan pada
sistem dukungan, dan masalah intrapersonal dan interpersonal yang disebabkan oleh
proses penyesuaian diri. Salah satu faktor yang dapat mengurangi stress yang
dapat dialami mahasiswa rantau adalah dengan adanya teman sebaya. Lewat adanya
teman sebaya, intensitas ketergantungan mahasiswa terhadap orang tuanya akan
berkurang dan mulai menyesuaikan diri dengan bantuan dari orang-orang
sekitarnya. Dukungan sosial dapat membantu mahasiswa mengatasi stress di
lingkungan perkulihahan. Selain itu, adanya dukungan teman sebaya juga dapat
membantu mahasiswa rantau untuk lebih mudah menyelesaikan kesulitan yang
dihadapi dan menyesuaikan diri.
b. Tujuan
penelitian
Peneliti
melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dan dukungan teman sebaya dengan penyesuaian diri mahasiswa perantauan tahun
pertama di Fakultas Teknik (http://ft.uns.ac.id) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
c. Pembahasan
Jurnal
yang berjudul “Hubungan antara Adversity Quotient dan Dukungan Sosial TemanSebaya dengan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantauan Tahun Pertama FakultasTeknik Universitas Sebelas Maret Surakarta” dibuat oleh Andrina Nuralisa,
mahasiswa program studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. (http://psikologi.uns.ac.id) Jurnal ini dapat ditemukan di laman jurnal wacana (https://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id) atau dapat juga ditemukan di laman jurnal UNS (http://jurnal.uns.ac.id) Penelitian menggunakan metode
skala dengan menggunakan skala likert. Peneliti juga menggunakan tiga skala
likert, yakni skala penyesuaian diri, skala adversity quotient, dan skala
dukungan sosial teman sebaya.
Dari
ketiga variabel yang ada, didapatkan hasil bahwa terdapat signifikansi hubungan
antar ketiganya. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa ada dukungan sosisal dari teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap penyesuaian mahasiswa
perantauan di tahun pertama. Hasil penelitiannya sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Stoltz (2000), dimana ia mengatakan bahwa dibutuhkan daya
juang yang tinggi untuk mencapai kesuksesan. Mahasiswa perantauan memiliki daya
juang yang tinggi untuk melakukan penyesuaian diri di tahun pertamanya, dengan
berusaha untuk dapat bertahan di lingkungan sosial yang baru dikenalnya. Hubungan
antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri juga terbukti,
dimana hubungan yang baik dengan teman sebaya merupakan hal yang penting bagi
penyesuaian diri, individu dalam hal ini kan merasa nyaman karena berada di
tengah-tengah teman-teman sebayanya. Hal tersebut kemudian akan berpengaruh
pada tingkat prestasi belajar mahasiswa di kampus. Mahasiswa yang memiliki adversity quotient tinggi akan memiliki rasa pengendalian diri, rasa tanggung jawab yang
tinggi, dan mampu menyelesaikan apa yang menjadi masalahnya sendiri.
d. Kesimpulan
Dari
hasil yang ada, secara umum responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret memiliki tingkat penyesuaian diri yang
tinggi. Individu-individu yang merupakan mahasiswa rantau dapat dengan baik
menyesuaikan diri dan mampu menangani stress ataupun masalah hidupnya dengan
baik. Responden juga memiliki adversity quotient pada level yang tinggi, yang
artinya banyak mahasiswa yang mencapai kecerdasan emosional yang tinggi.
Kemudian yang terakhir, pada skala dukungan teman sebaya juga mencapai tingkat
tinggi yang artinya keberadaan teman sebaya sangat penting dan berpengaruh
untuk mahasiswa rantau beradaptasi di lingkungan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar